Rabu, 21 Maret 2018

Fungisida Dan Bakterisida Generasi Terbaru

Ilmu dan teknologi tidak akan stagnan akan tetapi selalu berkembang, demikian juga dengan ilmu tehnik pengendalian penyakit tanaman.  Pertama kali fungisida dikenal dan dipakai masih memakai bahan-bahan kimia anorganik menyerupai sulfur (belerang) dan tembaga.  Itu ialah generasi pertama perkembangan fungisida. Selanjutnya generasi kedua ialah ditandai dengan pengendalian penyakit tumbuhan dengan penggunaan bahan-bahan kimia golongan karbamat. Sampai ketika ini sudah banyak sekali jenis fungisida yang beredar dipasaran dengan cara kerja yang bermacam-macam. Maspary sendiri juga tidak tahu sudah masuk generasi berapa kini ini. Hanya para mahir fungisida yang mengetahuinya.

Penggolongan Fungisida Berdasarkan Cara Kerjanya

Menurut isu yang aku peroleh dari riset PT. Bayercropscience biasanya kalau fungisida sistemik mempunyai kemampuan mencegah (protektif) dan mempunyai kemampuan menghentikan (curatif) serangan jamur. Namun sayang fungisida sistemik mempunyai spektrum yang sangat sempit, artinya hanya mempunyai kemampuan mengendalikan beberapa jenis jamur saja. Itu disebabkan lantaran fungisida sistemik mempunyai cara kerja monoside inhibitor yaitu hanya satu cara penyerangan terhadap jamur. Berbeda dengan fungisida kontak biasanya mempunyai spektrum yang luas (bisa untuk majemuk jenis jamur) lantaran mempunyai kemampuan multiside inhibitor, yaitu beberapa cara menghentikan serangan jamur. Namun sayang fungisida kontak hanya mempunyai kemampuan mencegah (protektif) saja tanpa mempunyai kemampuan menghentikan atau menyembuhkan (curatif) serangan jamur. Artinya kalau tumbuhan sudah terjangkit penyakit tidak akan bisa disembuhkan oleh fungisida kontak. Sebaliknya fungisida sistemik mempunyai kemampuan menyembuhkan tumbuhan yang sudah terjangkit penyakit.

Generasi Terbaru Fungisida

Dulu maspary berfikir kalau untuk mengendalikan penyakit tumbuhan harus dengan cara membunuh atau menghancurkan jamur penyebab penyakit tersebut. Namun anutan tersebut sudah mulai berubah sejak ditemukannya materi aktif yang bisa merangsang tumbuhan untuk memproduksi zat-zat pertahanan (antibody) untuk melawan penyakit. Dengan zat-zat tersebut tumbuhan akan mempunyai kekebalan secara alami sehingga bisa menghentikan serangan jamur penyebab penyakit. Contoh materi aktif tersebut ialah Asilbenzolar-S-metil. Kelebihan materi aktif tersebut adalah  bisa mencegah serangan penyakit dengan cara merangsang terbentuknya sistem antibody dari badan tumbuhan itu sendiri. Inilah generasi terbaru dari fungisida.

Blocker ialah Fungisida Generasi Terbaru

Blocker ialah salah satu jenis fungisida generasi terbaru yang bisa mengeblok atau memblokir atau menghentikan serangan penyakit tumbuhan dengan cara kerja yang unik. Menurut isu yang aku peroleh dari team riset blocker, fungisida ini bekerja dengan cara menawarkan rangsangan kepada tumbuhan untuk membentuk antibody (tanaman akan mengeluarkan zat untuk melawan penyakit tersebut). Hampir sama dengan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh), kalau ZPT ialah hormon dikeluarkan tumbuhan untuk keperluan mempercepat pertumbuhan tumbuhan akan tetapi kalau hormon antibody dikeluarkan dari dalam badan tumbuhan untuk melawan serangan penyakit.

BLOCKER FUNGISIDA DAN BAKTERISIDA GENERASI TERBARU



Kelebihan Fungisida Blocker

Hasil dari penelitian atau uji coba,  Blocker mempunyai kemampuan mencegah atau melindungi tumbuhan dari serangan penyakit (protektif)  selain itu blocker juga mempunyai kemampuan menghentikan serangan penyakit yang sudah terlanjur menyerang tumbuhan (kuratif).  Blocker mempunyai spektrum yang luas  sehingga bisa untuk mengendalikan serangan banyak sekali macam jenis jamur bahkan bisa untuk menghentikan serangan bakteri. 
Menurut team risetnya, Cara kerja Blocker sangatlah unik. Ketika 2-3 ml Blocker dilarutkan dalam 1 liter air higienis kemudian disemprotkan ke tumbuhan yang terjangkit penyakit maka ion-ion dari larutan tersebut akan segera terserap melalui daun, batang bahkan akar tanaman. 24 jam sesudah larutan Blocker disemprotkan, ion-ion Blocker tersebut akan menawarkan rangsangan pada tumbuhan biar mengeluarkan zat antibody untuk menghentikan serangan penyakit pada badan tumbuhan tersebut. Perlawanan biasanya terjadi sekitar 2-3 hari. Setelah 3-4 hari bisanya serangan jamur dan kuman akan terhenti.

Blocker Adalah Fungisida Dan Bakterisida

Beberapa rujukan penyakit pada tumbuhan yang sudah diuji coba dilapang dan berhasil disembuhkan oleh Blocker ialah :
  1. Penyakit bulai pada tumbuhan jagung yang disebabkan oleh jamur Peronosclerospora maydis
  2. Penyakit patek (antraknosa) pada tumbuhan cabai yang disebabkan oleh jamur Colletotrichum capsici dan jamur Gloeosporium sp.
  3. Penyakit kresek pada tumbuhan padi yang disebabkan oleh kuman Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo)
  4. Penyakit wangi daun (hawar daun) pada tumbuhan kentang dan tomat yang disebabkan oleh jamur  Phytophthora infestans
  5. Penyakit lanas (antraknosa) pada tumbuhan bawang merah Collectricum gloeosporiodes dan trotol (bercak ungu) yang disebabkan oleh jamur Altenaria pori
  6. Penyakit bercak daun, kresek, embun bulu (Downy Mildew) pada tumbuhan semangka, melon dan mentimun yang disebabkan oleh jamur Pseudoperenospora cubensis

Selain beberapa jenis penyakit tumbuhan diatas, bergotong-royong masih ada beberapa jenis penyakit tumbuhan baik yang disebabkan oleh jamur maupun kuman yang bisa dikendalikan oleh Blocker. Namun sayang hingga ketika ini uji cobanya belum selesai.

Blocker Bukan Hanya Melindungi Tanaman

Kelebihan blocker dibanding fungisida yang lain ialah bahwa fungisida tersebut bersifat non toxic pada tumbuhan asalkan dipakai sesuai anjuran. Selain itu Blocker sangat kompatible (cocok) kalau dicampur dengan pestisida dan pupuk daun.  Blocker juga mengandung unsur hara P (phospat) 27 %, K (kalium) 21 %, Organik Acid 3 %, serta dilengkapi unsur hara mikro Cu (copper), Mn (manganese), Zn (zinc), B (boron) dan Mo (molybdenum). Sehingga aplikasi Blocker pada tumbuhan cabe, tomat, buncis dan kacang panjang akan meningkatkan kuncup bunga dan buah. Blocker juga akan meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen (meningkatkan bobot buah dan buah tidak gampang wangi serta tahan lebih usang dalam penyimpanan). Karena mengandung unsur Kalium tinggi maka dalam aplikasi Blocker dihentikan dicampur dengan pupuk yang mengandung Ca (kalsium).

Jika tumbuhan anda (padi, jagung, cabe, kentang, tomat, bawang merah, melon, semangka, mentimun dll) sedang terjangkit penyakit yang disebabkan oleh jamur atau kuman dan anda belum ada solusi untuk mengatasinya maspary sarankan memakai Blocker. Yang sudah terbukti ampuh sebagai pengendali penyakit pada tanaman.

Cara Penggunaan Fungisida Dan Bakterisida Blocker

Larutkan Blocker 2-3 ml dalam 1  liter air kemudian semprotkan secara merata pada seluruh belahan tumbuhan ketika pagi hari atau sore hari ketika cuaca cerah. Jika ingin mencampur dengan pestisida lain, sebaiknya larutkan pestisida lainnya dulu, sesudah larut gres campurkan blocker 2-3 ml ke dalam 1 liter larutan pestisida tersebut.

Selama anda memakai Blocker pada tumbuhan yang sedang terjangkit penyakit jamur atau bakteri, maka jangan menawarkan pupuk dengan kandungan unsur hara N (nitrogen) baik melalui daun maupun melalui akar pada tumbuhan tersebut. 

Keterangan : 1 tutup Blocker berisi 30 ml, jadi untuk satu tangki 14 liter cukup pake 1-1,5 tutup.

Cara Pembelian Blocker

Yang memerlukan Blocker silahkan pesan dengan cara SMS ke maspary (0896 5131 3234)

Contoh pesan :
Pesan Blocker - 2 botol - kec. Kembang  kab.Jepara
SMS Ke 0896 5131 3234


Saya doakan semoga tumbuhan rekan-rekan semua tumbuh sehat tanpa ada serangan penyakit apapun dan bisa berproduksi maksimal. Demikian sekilas info perihal fungisida dan bakterisida generasi terbaru dari maspary, semoga bisa menjadi solusi bagi rekan-rekan petani yang tanamannya sedang terjangkit penyakit baik oleh jamur maupun bakteri.  Dan smoga bisa menambah wawasan bagi kita semua, serta bermanfaat dunia akherat bagi kita semua.


Sukses Petani Indonesia !!

           Maspary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar