Selasa, 20 Maret 2018

Rahasia Gabah Bernas Hingga Pangkal Malai

Salam Tani !!  Memiliki tumbuhan padi yang beranak banyak, berbulir banyak dan terisi tepat hingga pangkal yaitu dambaan setiap petani padi. Para petani sering berlomba dan mencari tumbuhan padi yang berbulir banyak harapanya yaitu sanggup melipatgandakan produksinya. Padi-padi konvensional menyerupai IR 64, ciherang, situbagendit, logawa, mekongga dll biasanya berbulir antara 130 - 200 bulir per malai. Jika kita menanam padi dengan bulir 420 permalai seharusnya kita sanggup menghasilkan gabah dua kali lipat dari kebiasaan panen kita. Atau paling tidak kita sanggup panen satu setengah kalinya. Namun kenyataan terkadang tidak sesuai dengan ekspektasi (angan-angan), kita tanam padi bermalai panjang alih-alih mendapat hasil berlipat tapi justru penurunan produksi yang kita dapat. Apa sebabnya ??? 


 Memiliki tumbuhan padi yang beranak banyak RAHASIA GABAH BERNAS SAMPAI PANGKAL MALAI


Sebenarnya diam-diam untuk mendapat gabah bernas hingga pangkal pada dasarnya yaitu dua hal yaitu :  
  1. Tanaman tumbuh subur
  2. Tanaman harus sehat
Untuk mendapat dua hal tersebut maka diharapkan pemupukan dan pengendalian hama penyakit padi secara tepat. Pemupukan difokuskan untuk meningkatkan hasil, sementara pestisida untuk mengatasi serangan OPT yang secara tidak eksklusif akan mempengaruhi peningkatan hasil. 

 
“Pemupukan itu meningkatkan hasil,  sedangkan pestisida untuk proteksi tumbuhan biar tidak terjadi penurunan hasil. Misalnya tumbuhan yang seharusnya panen 6 ton/ha, tetapi lantaran kena OPT sanggup tinggal 5 ton/ha. Makanya perlu aplikasi pestisida biar risikonya tidak turun”


Kebutuhan unsur hara pada padi sanggup dianalogikan dengan kebutuhan nutrisi lengkap pada manusia. Jika insan membutuhkan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral untuk menjaga kebugaran, padi pun demikian. Selama masa pertumbuhannya, padi membutuhkan setidaknya 13 unsur hara esensial. Selain unsur hara makro primer berupa N, P, dan K, masih ada hara makro sekunder berupa Ca, Mg, dan S, serta hara makro berupa Fe, Mn, Mo, B, Cu, Zn, dan Cl. 

Sehari-hari saja, insan membutuhkan nutrisi lengkap biar sanggup beraktivitas dengan baik, apalagi ketika hamil. Tubuh tentunya membutuhkan nutrisi lebih untuk menjaga kesehatan ibu dan mengoptimalkan pertumbuhan janin yang dikandungnya. Pun yang terjadi pada padi.
 
Masa generatif padi itu menyerupai halnya ibu hamil. Tentunya dibutuhkan asupan gizi maksimal menyerupai mulitivitamin, konsumsi buah dan sayuran, juga susu untuk menjaga kesehatan selama hamil hingga melahirkan anak yang sehat dan montok. Begitu juga dengan padi. Hasil simpulan yang diharapkan yaitu malai yang panjang dan terisi penuh, molek sehingga kualitas dan kuantitas panen meningkat.
 
Pupuk harus diberikan tepat waktu lantaran kalau salah waktunya, pupuk tidak akan ada gunanya. Nah, ketika yang tepat itu yaitu PI, panicle initiation atau sebelum tumbuhan bunting. Biasanya pada umur 42-43 hari sesudah tanam (HST). 

Kebutuhan NPK utk padi sebesar 135 kg pupuk Nitrogen/ha, 36 kg P2O5 dan 30 Kg K2O  harus dipenuhi. Dan terpenting hindari padi berbunga 60 hst ketika bulan purnama krn gravitasi bulan sanggup menarik putik dan benang sari dari malai shg tdk terjadi pembuahan.

Unsur yang paling berperan untuk menciptakan bulir padi bernas hingga pangkal yaitu kalium dan kalsium. Dalam pemupukan, kalium berperan dalam menjamin ketahanan dan kekuatan tanaman, merangsang pertumbuhan akar, dan memperbaiki kualitas bulir padi. Sementara kalsium memang elok untuk tumbuhan serealia lantaran ada bulirnya. Kalsium ini elok untuk mempertebal dinding sel, nantinya akan tahan rebah, terus daya simpannya nanti juga akan bagus. Kalsium juga mengatur metabolisme ketersediaan hara dalam tanaman. Namanya metabolisme itu pada dasarnya memasak. Nah, kalsium mempercepat pemasakan supaya cepat tersedia bagi tumbuhan dengan mengatur pH tanah. Kebutuhan kalsium dan kalium inilah yang harus dipenuhi ketika tumbuhan memasuki masa generatif. 

Untuk cara proteksi atau waktu aplikasi pupuk pada tumbuhan padi silahkan baca artikel maspary yang terdahulu wacana dosis dan cara pemupukan padi. Tetapi pada pada dasarnya lantaran pupuk mempunyai sifat slowrilis maka pemupukan sebaiknya diberikan 3-4 kali. Jangan hanya sekali lantaran pupuk akan banyak yang terbuang lantaran hanyut dan menguap.

Tidak hanya nutrisi, banyak sekali serangan OPT juga mempengaruhi pengisian bulir. Pada masa generatif beberapa OPT menyerupai tikus, penggerek batang, hama putih palsu, wereng cokelat, kresek, hingga neck blast atau patah leher menjadi hama dan penyakit penting yang mempengaruhi pengisian bulir padi. 

Penggerek batang dan hama putih palsu sering menyerang ketika awal masa generatif hingga ketika keluar malai pada 45-55 HST. Sedangkan serangan wereng cokelat paling mengkhawatirkan pada ketika pengisian bulir hingga menjelang usia panen. Namun yang ketika ini paling fatal yaitu serangan patah leher lantaran tumbuhan terlihat sehat ketika keluar malai, namun mulai terlihat ketika pengisian bulir tidak sempurna. Malai pun hampa dan patah. 

Penggerek batang akan menyerang pada ketika keluar malai sehingga tangkai malai terputus di dalam pangkal batang. Akibatnya, malai akan mengering dan hampa lantaran pedoman nutrisi dari akar untuk pengisian bulir terputus. “Ada juga walang sangit yang mengisap bulir padi pada fase masak susu sehingga bulir menjadi hampa atau mutu beras menjadi gampang patah dan hancur. Hal tersebut berdampak terganggunya pengisian bulir sanggup mempengaruhi turunnya produksi lebih dari 40% bahkan hingga puso jikalau tidak dikendalikan dengan tepat.

Beberapa jenis OPT sanggup dikendalikan dengan menyiasati budidaya. Agus mencontohkan, untuk pengendalian tikus yang terbilang sulit, sanitasi kawasan pematang atau jalur irigasi kuat besar terhadap intensitas serangan. Sementara untuk penggerek batang dan wereng, selain pemilihan varietas tahan, mengenali siklus hama dan pengamatan di lapangan menjadi kunci pengendaliannya. 

Baca juga wacana :
  1. Pengendalian Hama wereng secara terpadu
  2. Mengendalikan hama penggerek batang padi
  3. Cara mengendalikan hama walang sangit
  4. Tips Mengendalikan hama keong mas

Kenali siklus hama tersebut sehingga kita sanggup menghindari terjadinya outbreak. Kemudian semenjak awal kendalikan telur penggerek batang dan wereng sebelum berkembang dengan insektisida yang mempunyai cara kerja sebagai ovisidal atau pembunuh dan pengendali telur. Sementara untuk penyakit, kondisikan tumbuhan lebih sehat sehingga lebih tahan serangan penyakit. Contohnya untuk kresek dan blas, kurangi penggunaan pupuk dengan kandungan unsur nitrogen.

Nutrisi lengkap sudah diberikan, pengelolaan budidaya sudah dilakukan, tapi pengisian bulir tetap belum optimal lantaran serangan OPT. Jadi, saatnya pengendalian memakai pestisida yang sesuai dengan intensitas serangan. Hasil maksimal akan kita dapatkan bila sanggup terhindar dari serangan OPT, dan itu sulit sekali. Apabila sudah telanjur terserang. Kita masih sanggup berusaha menanggulanginya selama belum terlambat atau terlalu parah. Tapi, hanya tumbuhan yang belum terjangkit yang sanggup kita selamatkan. Sementara tumbuhan yang sudah terjangkit tidak akan sanggup pulih kembali normal. Pepatah menyampaikan sedia payung sebelum hujan. Oleh lantaran itu untuk mencegah serangan hama penyakit dan untuk melindungi tumbuhan padi biar selalu sehat maspary sarankan semprot pakai FAXIN PADI semenjak padi dipesemaian  kemudian diulang ketika padi berumur 15, 30, 45, 60 dan 75 hst. 

Semoga artikel wacana rahasia gabah bernas hingga pangkal malai ini sanggup bermanfaat bagi para pembaca dan tentunya juga bagi penulis.

Sukses Petani Indonesia !!

       Maspary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar