Salam tani !! Ada beberapa email yang masuk ke meja redaksi Gerbang Pertanian dengan pertanyaan yang sama. Yaitu bagaimana cara mengatasi tumbuhan durian yang ranting atau cabang sebagian mati atau tiba-tiba tumbuhan mati. Pertanyaan yang sama juga pernah masuk ke maspary yaitu bagaimana cara mengatasi hama pada tumbuhan albasia yang mengakibatkan tumbuhan mati sebagian (ranting atau cabangya). Pernah juga ada yang menanyakan kasus yang sama tetapi pada tumbuhan cengkih. Oleh alasannya penyebab dari ketiga hama tersebut sama maka maspary akan membahasnya dalam satu artikel.
Sebenarnya hama-hama yang menyerang batang tumbuhan tahunan dengan cara menggerek batang dan menciptakan lubang didalamnya ialah masih dalam satu famili (satu keluarga hama). Yaitu famili cerambycidae. Hama dalam famili tersebut juga sanggup menyerang tumbuhan tahunan lain menyerupai sengon, albasia, jambu biji dll dengan tanda-tanda yang sama yaitu matinya ranting atau cabang tanaman. Terkadang malah bukan ranting atau cabang tetapi batang utama, sehingga tumbuhan durian atau tumbuhan buah-buahan dan tumbuhan tahunan lain sanggup menunjukkan tanda-tanda daun menguning kemudian rontok habis dan cabang atau ranting mengering.
Kalau tumbuhan masih kecil hama ini gampang dideteksi oleh petani , yaitu biasanya akan terdapat lubang kecil pada batang, ranting atau cabang tumbuhan albasia tersebut. Akan tetapi kalau tumbuhan sudah besar harus diamati lebih detail. Karena tanda-tanda penggerek tumbuhan buah-buahan ini gejalanya hampir sama dengan tanda-tanda serangan parasit atau jamur/ bakteri yang menyerang batang tumbuhan tahunan.
Hama penggerek batang yang biasa menyerang tumbuhan sengon/ albasia ini juga mempunyai nama lain penggerek batang Cerambycidae. Di kawasan maspary hama ini sebetulnya bukan hanya menyerang tumbuhan sengon tetapi juga menyerang batang tumbuhan tahunan lain, menyerupai mangga, petai, durian, lengkeng, duku, jambu air, alpukat, cokelat, cengkeh dll. Tanaman durian sering ranting atau cabangnya kering dan mati, biasanya terjangkit oleh hama penggerek batang ini. Demikian pula juga terjadi pada tumbuhan cengkih, jeruk, kelengkeng, jambu air, biasanya ditunjukkan dengan tanda-tanda tumbuhan mati cabang atau ranting. Pokoknya kalau tumbuhan anda sebagian cabang, ranting atau batang mati maka terang itu ialah tanda-tanda serangan hama penggerek batang cerambycidae.
Gambar: ulat penggrek batang sengon
Gambar: imago hama penggerek batang sengon
Hama penggerek batang tumbuhan tahunan ini juga menunjukkan tanda-tanda tumbuhan yang khas, yaitu pada luar lubang gerek ada kotoran beserta kayu sisa hasil gerekan. Terkadang imago dari hama penggerek kayu ini juga sanggup keluar dari lubang persembunyian.
Tehnik pengendalian hama penggerek batang tumbuhan buah-buahan ini sebenanya tidaklah sulit, yang penting kita mengetahui cara dan jenis insektisida yang digunakan. Cara yang biasa dipakai ialah dengan menaburkan insektisida berbahan aktif karbofuran (furadan, kresnadan dll) disekitar perakaran. Dosisnya ialah 0,5 kg/ pohon, kalau tumbuhan sudah 5 tahun atau lebih. Jika tumbuhan lebih bau tanah atau lebih muda maka takaran sanggup disesuaikan.
Jika masih kurang mantab, sanggup ditambahi dengan aplikasi infus insektisida. Ambil insektisida dan encerkan 1 : 20. (50 ml insektisida dicampur dengan 1 liter air). Lalu ambil akar dengan diameter 1 cm kemudian potong. Masukkan insektisida tadi dalam botol aqua kemudian masukkan potongan akar tadi dalam botol aqua sehingga ujung potongan akar sanggup terendang insektsida.
Bisa juga dengan cara batang tumbuhan di bor dengan bor 10 mm, kemudian masukkan larutan insektisida tadi kedalam lobang tersebut. Jangan lupa kemiringan posisi pengeboran ialah 45 derajat sehingga larutan insektisia tidak tumpah keluar. Setelah final tutup kembali lobang tersebut dengan parafin atau lilin. Tehnik pengeboran hanya efektif untuk tumbuhan yang sudah besar. Kalau tumbuhan masih kecil lebih baik jangan dibor, takut mengganggu pertumbuhan.
Ada yang perlu diingat kalau proteksi insektisida ini diaplikasikan pada tumbuhan buah-buahan (durian, jambu, nangka kelengkeng dll). Jangan hingga anda mengaplikasi insektisida pada tumbuhan buah-buahan dikala tumbuhan sedang berbuah. Sebaiknya proteksi insektisida tunggu hingga tumbuhan final berbuah. Hal ini untuk mengantisipasi semoga supaya racun dari insektisida tidak masuk dalam buah yang akan kita makan.
Insektisida yang kita gunakan sebaiknya pilih yang cara kerjanya sistemik. Monggo pilih sendiri dikios pertanian.
Informasi wacana dasar-dasar kesuksesan bertani sanggup anda baca di BUKU BERTANI ANTI GAGAL. Dengan membaca buku tersebut Insya Alloh resiko kegagalan dalam bertani sanggup anda minimalisir. Selain itu dalam buku tersebut juga membahas lebih jauh wacana hama penyakit tumbuhan beserta cara pengendaliannya.
Informasi wacana dasar-dasar kesuksesan bertani sanggup anda baca di BUKU BERTANI ANTI GAGAL. Dengan membaca buku tersebut Insya Alloh resiko kegagalan dalam bertani sanggup anda minimalisir. Selain itu dalam buku tersebut juga membahas lebih jauh wacana hama penyakit tumbuhan beserta cara pengendaliannya.
Demikian artikel wacana cara mengendalikan hama penggerek batang tumbuhan albasia, durian, jambu biji, kelengkeng dll. Mudah-mudahan bermanfaat dunia akherat bagi kita semua.
Sukses Petani Indonesia !!!
Maspary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar