Selasa, 20 Maret 2018

Mengendalikan Hama Penyakit Akut Pada Semua Jenis Tanaman

Salam Tani !!  Sudah usang tak terasa maspary nggak update artikel di blog Gerbang Pertanian ini. Mungkin alasannya ialah kesibukan didunia kasatmata yang menciptakan terkadang malas posting artikel. Jangankan posting artikel, mbuka laptop aja terkadang nggak sempat. Mumpung lagi sempat dan ada inspirasi artikel baru, kali ini maspary akan menulis cara mengendalikan banyak sekali hama dan penyakit yang sudah akut atau parah dan sulit dikendalikan pada tumbuhan kita.


Foto Belalang Yang Menyerang Cabe Maspary


Tak selamanya kita tepat dalam mengelola tumbuhan kita, "tiada gading yang tak retak" atau dengan pepatah lain "sepandai-pandai bajing melompat suatu ketika kadang juga terpeleset". Jika suatu ketika kita mengalami keadaan dimana kondisi tumbuhan kita terjangkit hama atau penyakit dan kita merasa sudah tak bisa lagi mengendalikannya. Keadaan ini mungkin terjadi alasannya ialah kita kurang teliti dalam memantau pertumbuhan tumbuhan kita semenjak awal atau mungkin juga pestisida yang kita gunakan semenjak awal kurang tepat sehingga pertumbuhan hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita menjadi pesat menjadi tak terkendali lagi.

Cara mengendalikan hama atau penyakit tumbuhan yang sudah terlanjur merajalela ini sering maspary berikan kepada petani lain dan alhamdulillah banyak yang berhasil. Cuma memang dibutuhkan biaya, waktu dan tenaga lebih ekstra.

Beberapa teladan serangan hama dan penyakit yang bisa ditanggulangi dengan cara tersebut antara lain, serangan hama wereng yang bendo yang hampir menciptakan tumbuhan terbakar, serangan blast yang sudah parah, serangan amis leher maupun amis pelepah pada padi, serangan patek atau antraknosa pada cabe, serangan kresek pada padi dan melon dan lain sebagainya. Tetapi untuk serangan hama dan penyakit yang terjadi pada perakaran tumbuhan kayaknya belum bisa dipakai cara tersebut. Untuk beluk juga sulit, alasannya ialah ulat pada padi sudah terlanjur mematahkan malai. Tetapi kalau untuk serangan sundep pada masa vegetatip padi masih bisa digunakan.

Adapun cara mengendalikan hama atau penyakit yang sudah terlanjur parah ialah sebagai berikut :
  1. Identifikasi hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita. Kita harus tahu benar hama atau penyakit apa yang telah menyerang tumbuhan kita. Jangan hingga kita memakai pestisida tanpa kita ketahui penyebabnya dengan pasti. Kita cari dulu penyebabnya, hama atau penyakitkah ? Jika hama bentuknya ibarat apa, hidupnya di daun, batang atau akar ? Jika penyakit gejalanya ibarat apa ? penyebabnya oleh jamur atau kuman atau virus ? 
  2. Setelah kita tahu hama atau penyakit yang menyerang tumbuhan kita maka selanjutnya kita tentukan pestisida apa yang paling tepat untuk mengendalikannya. Penentuan jenis pestisida ini juga tidak gampang alasannya ialah berkaitan dengan pengalaman dan rujukan yang pernah kita baca. Jika anda masih kesulitan memilih jenis pestisida yang akan kita gunakan bisa ditanyakan dikios pertanian langganan anda. Cuma yang terkadang kios sendiri juga nggak tahu dan nggak bisa memilih pestisidanya. Bisa juga anda tanyakan kepada petani lain saja yang lebih berpengalaman.  (sekilas info, setiap pembelian bukunya maspari "BUKU PANDUAN BERTANI ANTI GAGAL" akan diberikan bonus ribuan jenis pestisida dan peruntukannya serta cara kerjanya. Insya alloh dengan bonus tersebut anda tidak lagi kesulitan memilih jenis pestisida yang akan kita gunakan)
  3. Sebelum kita melaksanakan penyemprotan, sebaiknya kita melaksanakan pengendalian secara mekanik dahulu. Daun, buah, batang dan ranting yang terjangkit hama atau penyakit sebaiknya kita pangkas terlebih dahulu. Bagian tumbuhan yang terjangkit hama atau penyakit tersebut kita ambil kemudian kita bakar saja, biar hama dan penyakit yang ada pada penggalan tumbuhan tersebut bisa terbakar.
  4. Lakukan penyemprotan dengan takaran tinggi. Maksudnya dengan volume penyemprotan yang banyak, atau bahasa jawanya nyemprot yang tapis. Nyemprot yang rata yang mengenai semua penggalan tumbuhan baik batang maupun daun, baik permukaan atas ataupun bawah. Semprot ketika sore hari menjelang malam dengan kondisi cuaca yang cerah. Jangan menyemprot ketika mendung, gerimis apalagi hujan. Nggak usah memaksakan sehari harus simpulan walaupun itu lebih bagus, kalau nggak simpulan boleh diselesaiakan atau diteruskan besok. Kalau diharapkan konsentrasi yang dipakai juga harus tinggi, maksudnya jikalau konsentrasi usulan 1-2 ml/ liter maka kita gunakan yang 2 ml/ liter saja.
  5. Ulangi penyemprotan sehabis 1 - 2 hari. Penyemprotan dengan interval 1-2 hari ini diulang hingga tiga kali penyemprotan. Kaprikornus maksudnya penyemprotan dilakukan 3 kali berturut-turut dengan selang 1-2 hari.
Dengan teori penggabungan pengendalian secara mekanik dan kimia, dengan penyemprotan dengan konsentrasi dan  volume tinggi biasanya serangan hama maupun pennyakit akan terhenti. Mudah-mudahan isu perihal cara mengendalikan hama atau penyakit yang sudang terlanjur parah ini, yang maspary tulis di blok Gerbang Pertanian ini bisa bermanfaat buat rekan-rekan petani Indonesia.


Sukses Petani Indonesia !!

       Maspary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar