Salam Tani !!! Beberapa bulan terakhir sering lihat orang berjualan bawang dayak dipinggir jalan. Bawang yang dijual bersama daunnya yang sudah mengering tersebut katanya mempunyai kegunaan untuk mengobati banyak sekali macam penyakit. Bawang dayak berwarna lebih gelap dari pada bawang merah yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Akhirnya maspary ingin tau dan mempunyai beberapa pertanyaan :
- Sebenarnya apa sih kandungan bawang dayak sehingga mempunyai kegunaan untuk pengobatan ?
- Apa sesungguhnya khasiat atau manfaat dari bawang dayak ?
- Bagaimanakah hukum atau cara mengkonsumsi bawang dayak tersebut ?
- Bagaimanakah cara membudidayakan bawang dayak ?
Untuk menjawab empat pertanyaan tersebut maka maspary mencari rujukan dari beberapa sumber sehingga bisa dijadikan sebagai info lengkap wacana bawang dayak. Yang mencakup kandungan, khasiat, cara konsumsi dan cara budidaya bawang dayak.
Menurut informasi yang maspary peroleh bawang dayak berasal dari hutan Kalimantan Barat mempunyai khasiat dahsyat dalam pengobatan aneka penyakit. Namun si umbi ajaib ini belum banyak dikenal masyarakat luas sehingga gres sebagian saja yang memanfaatkan keampuhannya. Padahal, tak kurang 43 kasiat diperoleh insan kalau mengkonsumsi bawang dayak.
Sesuai dengan namanya bawang dayak berasal dari suku Dayak.
Masyarakat Dayak biasa menyebutnya dengan “bawang hutan atau bawang kambe” sudah usang digunakan masyarakat setempat untuk pengobatan aneka penyakit.
Gambar Bawang Dayak Untuk Pengobatan Herbal |
Apa sih kandungan bawang dayak sehingga mempunyai kegunaan sebagai obat ?
Ternyata kandungan senyawa aktif dalam bawang dayak sangat lengkap sehingga sangat masuk akal khasiatnya banyak. Senyawa ini mencakup alkaloid, steroid, glikosida, flavonoid, fenolik, tanin, dan saponin. Salah satu dari senyawa ini, yaitu flavonoid sanggup mempunyai kegunaan sebagai antikanker, antiviral, anti-inflamasi, mengurangi risiko penyakit kardiovaskular, serta penangkap radikal bebas.
Kekuatan kegiatan antioksidan senyawa flavonoid tergantung pada jumlah dan posisi dari gugus OH dalam molekul flavonoid. Semakin banyak gugus OH, kegiatan antiradikalnya semakin tinggi.
Beberapa penelitian dan pengujian telah dilakukan untuk menerangkan khasiat bawang dayak. Di antaranya oleh Fakultas Farmasi ITB Bandung yang mengkaji efek pengolahan simplisia terhadap kandungan metabolit utama bawang dayak. Bawang dayak sanggup digunakan eksklusif secara segar atau dikeringkan.
Yang perlu diperhatikan ialah untuk mendapat khasiat maksimal, sebaiknya bawang dayak diperoleh ketika pertumbuhannya mencapai puncak vegetatif, yaitu ketika gres muncul kuncup bunga. Sehingga tidak sembarangan umur bisa dipetik kemudian dibentuk obat.
Bukan hanya di Kalimanatan ternyata sudah hampir diseluruh Indonesia bawang dayak mulai terkenal sebagai obat banyak sekali penyakit. Naiknya popularitas bawang dayak sangat beralasan alasannya ialah didukung oleh bukti-bukti akurat yang telah mencicipi khasiat dahsyat si umbi ajaib ini. Salah satunya dialami oleh Ibu Titiek Sri Rahayu, asal Jakarta. Ia mencoba mengonsumsi bawang dayak sesudah divonis menderita kanker payudara oleh dokter.
Saat itu dia sudah frustasi ketika dokter menyarankannya untuk menjalani operasi pengangkatan payudara. Sampai karenanya mendengar wacana bawang dayak tersebut. Lalu dia rajin mengonsumsinya sebanyak 3 kali sehari, yaitu ketika pagi, siang, dan sore. Alhamdulillah, benjolan yang semula 7 cm x 4 cm tinggal sebesar kacang tanah. Ia mencicipi betul khasiatnya dengan menyaksikan penyusutan massa benjolannya dari hari ke hari.
Khasiat bawang dayak sanggup menyembuhkan banyak sekali penyakit, mulai dari yang ringan hingga penyakit berbahaya, bahkan mematikan. Misalnya, diabetes mellitus, jantung koroner, hipertensi, tuberkulosis, bronkitis, radang rektum, asam urat, radang prostat, ambeien, peluruh lemak, bisul, hepatitis, dan peningkat gairah seksual.
Bahkan penerbit buku AgroMedia Pustaka menerbitkan buku Bawang Dayak Si Umbi Ajaib Penakluk Aneka Penyakit yang membahas secara tuntas wacana bawang dayak ini. Buku ini disusun Ni Luh Indrawati, S.Farm., Apt. dan Razimin, S.Si., Apt.
Buku tersebut menjelaskan mulai dari mengenal bawang dayak sebagai mutiara Borneo yang mempunyai segudang khasiat, pembahasan ilmiah bawang dayak, manfaat bawang dayak untuk menumpas aneka penyakit, teknik peracikan untuk pengobatan, hingga ramuan bawang dayak secara spesifik untuk 23 jenis penyakit ringan dan berat, ibarat kanker, diabetes, jantung, hipertensi, hepatitis, TBC, bronkitis, sinusitis, radang, asam urat, rematik, infeksi, gondok, pencernaan, ambeien, nyeri haid, bisul, kewanitaan, dan peningkat gairah seksual.
Pada dasarnya fitokimia merupakan senyawa bioaktif yang bisa memperlihatkan imbas penyembuhan pada banyak sekali macam penyakit. Kandungan zat fitokimia pada bawang dayak diyakini sebagai metabolik sekunder (Sitrait 2007). Dari hasil pengujianya didapatkan bahwa kandungan metabolit sekunder pada tumbuhan tersebut ada banyak senyawa yang berada di dalam zat fitokimia antara lain Flavonoid, saponin, fenol alkaloid, tanan, terpenoid dan steroid. Kombianasi antar senyawa – senyawa tersebut menghasilkan sebuah enzim yang bisa menangkal racun, anti bakteri, antivirus, sistem pertahanan badan hingga antioksidan yang bekerja untuk anti kanker. Agar lebih memudahkan penggolongan setiap unsur senyawanya, mari membaca ulasan dari setiap senyawa tersebut.
Para mahir beropini bahwa antioksidan bisa mereduksi risiko penyakit kronis ibarat kanker dan penyakit jantung. Penggunaan antioksidan alami ketika ini dianggap lebih kondusif alasannya ialah antioksidan alami diperoleh dari ekstrak tanaman. Antioksidan alami yang terdapat pada tumbuhan antara lain kelompok flavonoid berupa senyawa polifenol. bawang dayak mempunyai kelompok flavonoid.
Didalam rujukan Buku Tanaman Obat Indonesia disebutkan bahwa kandungan Bawang Tiwai ini mencakup Polifenol, Tanin, Alkaloid, Saponin, Triterpenoid, Stroid, GlIkosida, Fenolik dan Flavonoid (kandungan senyawa lainnya masih dalam penelitian). Sudah semenjak usang bawang dayak dimanfaatkan sebagai obat aneka penyakit. Meskipun demikian, studi mengenai manfaat bawang dayak untuk kesehatan masih belum banyak dilakukan.
7 Unsur Zat Fitokimia Pada Bawang Dayak
1. Saponin
Adalah senyawa dalam bentuk glikosida dimana larutan koloidal dalam air bisa membentuk busa bila dikocok dan tidak akan hilang dengan penambahan asam (Harborne 1996). Mempunyai rasa pahit yang menusuk dan mengakibatkan bersin serta iritasi pada selaput lender.
2. Tanin
Merupakan senyawa yang bergugus hidroksi fenolik dan berfungsi untuk antioksidan alasannya ialah kemampuannya untuk menstabilkan fraksi lipid dan penghambatan aktif dalam lipoksigenase.
3. Alkaloid
Senyawa ini bersifat lebih basa dan banyak mengandung atom – atom nitrogen dalam bentuk sistem siklik (Harborne 1987). Dipercaya sebagai sumber nitrogen pada flora – flora tertentu ibarat bawang dayak. Bentuk dari alkaloid yaitu Kristal dan sedikit sekali yang berupa cairan pada suhu kamar. Sifat basanya, memudahkanya untuk dekomposisi utamanya oleh sinar matahari alasannya ialah adanya oksigen (Lenny 2006).
4. Glikosida
Zat fitokimia pada bawang dayak ini mengandung komponen – komponen gula yang dikenal sebagai glikon dan bukan gula yang menyebutnya aglikon. Apabila gula yang terbentuk ialah gukosa maka senyawanya disebut glukosida sedangkan bila bentuknya gula lain maka dikenal glikosida.
5. Flavonoid
Senyawa flavonoid telah banyak diteliti dan hasilnya sangat positif sebagai kegiatan biologis diantaranya, antiviral, anti kanker, mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler, anti inflamasi dan pengkal radikal bebas. Keberhasilan aktivitasnya sebagai antioksidan tergantung pada jumlah dan posisi gugusnya.
6. Steroid/Triterpenoid
Merupakan senyawa berbentuk Kristal dan bertitik leleh tinggi. Percobaanya yang banyak yaitu digunakan pada reaksi Licberman-Burchard (anhidrat aseta-H2SO4) yang bisa memperlihatkan warna hijau-biru (Harborne 1987).
7. Fenolik
Komponen dari fenolik juga mempunyai imbas biologis dalam aktivitasnya sebagai antioksidan melalui prosedur pereduksi, pelengket logam , peredam dan penangkal radikal bebas. Klasifikasinya mencakup kompone larut (asam fenolik) dan komponen tidak larut (lignin).
Itulah informasi penting mengenai kandungan zat fitokimia pada bawang dayak. Dengan begitu anda bisa memanfaatkan bawang dayak ini sebagai alternatif obat tradisional untuk mengatasi banyak sekali macam penyakit.
Apa saja khasiat bawang dayak ?
Menurut beberapa sumber, bawang Dayak atau bawang Borneo sanggup membantu penyembuhan banyak sekali jenis penyakit, antara lain :
- Amandel
- Ambeien
- Asam Urat
- Asma
- Bisul
- Bronkhitis
- Darah Rendah
- Diabetes Melitus
- Epilepsi
- Gangguan Pencernaan Lambung
- Gangguan Seksual
- Ginjal
- Gondok
- Hepatitis
- Hipertensi / Darah Tinggi
- Insomnia
- Jantung
- Kanker Kelenjar Getah Bening
- Kanker Paru – Paru
- Kanker Payudara
- Kanker Rahim
- Kanker Usus
- Keputihan
- Kista
- Kolesterol
- Maag
- Migrain
- Myom
- Obat Muntah
- Pelupa / Menurunnya Fungsi Ingatan
- Peluruh Kemih
- Pencahar
- Prostat
- Radang Usus
- Rematik
- Sakit Kuning
- Sakit Perut
- Sakit Pinggang
- Stamina
- Stroke
- TBC
- Vertigo
- Vitalitas
Menurut Prof Dr Sidik Apt (guru besar emiritus Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran) bawang dayak mengandung alisin. Senyawa inilah yang bermanfaat menurunkan tekanan darah dan menurunkan kekentalan darah.
Kandungan naphtoquinones dalam bawang dayak dikenal sebagai antimikroba, antifungal, antivirial, dan antiparasitik. Selain itu, naphtoquinones mempunyai bioaktivitas sebagai antikanker dan antioksidan.
Bagaimana cara mengkonsumsi bawang dayak biar bermanfaat sebagai obat ?
Walaupun sebagai obat herbal bawang dayak dihentikan dikonsumsi sembarangan. Mengkonsumsi obat herbal bukanlah perkara mudah. Sama halnya dengan obat kimia, cara mengkonsumsi bawang dayak pun harus sesuai takaran yang dianjurkan oleh para pakar bawang dayak. Bawang dayak akan memperlihatkan manfaat yang baik kalau dikonsumsi dengan benar dan tepat. Salah dalam cara mengkonsumsi bawang dayak dan obat herbal lainnya sanggup mempengaruhi dilema syaraf tepi dan kerusakan ginjal.
Agar tidak terjadi over takaran atau kurang takaran pada kesempatan ini maspary akan memaparkan cara mengonsumsi bawang dayak dengan benar dan sempurna biar hasil yang diperoleh sanggup maksimal. Berikut cara mengkonsumsi Bawang Dayak baik dalam bentuk kapsul, bawang dayak segar, kering rajangan, teh bawang dayak maupun serbuk.
Aturan Minum Bawang Dayak berbentuk Kapsul :
- Untuk menjaga stamina konsumsi kapsul 2x1 (pagi dan sore).
- Untuk pencegahan penyakit / penyakit dengan tanda-tanda ringan ibarat diabetes, hipertensi, stroke, migrain, amandel, asam urat, kolesterol, konsumsi kapsul 3x1 (pagi, siang, malam).
- Untuk pengobatan penyakit kronis ibarat kanker, tumor, kista, sirosis hepatic, TBC konsumsi kapsul 3x2 (pagi, siang, malam).
Aturan Minum Air Rendaman Bawang Dayak Segar (Basah) :
- Ambil 3 siung bawang dayak ukuran kecil dan 2 siung berukuran besar basuh bersih, kemudian iris tipis-tipis.
- Masukkan kedalam gelas kemudian tambahkan air panas 200cc kemudian tutup, biarkan hingga hangat, kemudian aduk-aduk.
- Setelah diaduk hidangkan minuman bawang dayak tersebut dan minum selagi hangat.
- Untuk hukum (dosis) konsumsi bawang dayak yang masih segar cukup 2x1 gelas / hari.
- Selama mengonsumsi air rebusan bawang dayak segar, hindarilah makanan/minuman yang mengandung: alkohol, karbonasi, lemak, penyedap/vitsin dan jenis masakan yang mengandung fermentasi semacam tempe, tape dan lainnya biar khasiat dan manfaat bawang dayak lebih maksimal.
Atura Minum Air Rendaman Bawang Dayak Kering :
- Ambil dua sendok makan bawang dayak kering.
- Cuci dengan air bersih.
- Seduh dengan 200 mililiter air panas.
- Tunggu beberapa ketika hingga air berwarna kemerahan.
- Saatnya siap dikonsumsi.
- Untuk hukum minum (dosis) konsumsi bawang dayak kering sama ibarat bawang dayak segar yaitu 2x1 gelas / hari.
Cara Konsumsi Bawang Dayak Serbuk (Ekstrak) Yang Benar:
- Ambil secukupnya pakai sendok serbuk bawang dayak.
- Seduh dengan air hangat dalam gelas.
- Aduk hingga rata dan siap konsumsi.
- Kalau terlalu pahit, bisa ditambah madu. Asal madu murni. Jangan madu campuran.
- Untuk hukum minum (dosis) konsumsi bawang dayak serbuk (ekstrak) sama ibarat konsumsi kapsul bawang dayak yaitu 3x1 / hari.
Cara Konsumsi / Aturan Minum Teh Bawang Dayak :
- Ambil 1 buah teh bawang dayak.
- Seduh dengan 200 mililiter air panas, kemudian aduk hingga merata.
- Tunggu beberapa ketika hingga air berwarna kemerahan.
- Boleh tambahkan sedikit madu atau gula.
- Saatnya siap dikonsumsi.
- Untuk hukum minum (dosis) konsumsi teh bawang dayak kering sama ibarat bawang dayak segar yaitu 2x1 gelas / hari.
Perhatian:
- Lama Penyimpanan antara 2 hingga 3 bulan (untuk bawang dayak segar), asalkan disimpan di daerah yang kering dan higienis (tidak lembab).
- Daya tahan serbuk bawang dayak bisa mempunyai daya tahan satu tahun asal disimpan di botol beling dan tidak terkena air.
- Untuk daya tahan kapsul bawang dayak sesuai dengan tanggal kadaluarsa pada kemasan asal disimpan ditempat yang kering.
- Untuk 1 kilogram bawang dayak segar bisa untuk berapa hari? Jika dikonsumsi 2 kali sehari, satu kilogram bawang bisa cukup untuk kebutuhan konsumsi antara 3 hingga 4 ahad (1 bulan).
Bagaimana cara budidaya bawang dayak ?
Ternyata syarat tumbuh bawang dayak bukan disembarang tempat. Beberapa informasi menyebutnya sebagai Bawang Berlian atau Bawang Arab. Bawang Sabrang membutuhkan syarat hidup pada ketinggian antara 600 – 2000 m dpl. Sangat cocok bila berada pada lahan yang kaya akan belerang. Bentuk dan warnanya lebih ibarat bawang merah lanang.
Morfologi tumbuhan bawang dayak berbeda dengan bawang merah apalagi dengan bawang daun. Tanamannya sendiri mempunyai ciri daunnya berbentuk pita sepanjang 15-20 cm, lebar 3-5 cm ibarat palem dengan tulang daun sejajar. Bunga berwarna putih dengan kelopak berjumlah lima. Penduduk lokal di Kalimantan sudah menggunakan tumbuhan ini sebagai obat tradisional. Bagian yang sanggup dimanfaatkan pada tumbuhan ini ialah umbinya.
Di Indonesia bawang dayak ini dikenal juga dengan sebutan bawang hutan. Hal ini dikarenakan habitatnya yang lebih banyak didapati di hutan-hutan Kalimantan. Sebagai tumbuhan liar, bisa diketahui bahwa bawang dayak ini bisa tumbuh meskipun tidak dirawat. Tapi dengan perawatan yang intensif tentunya kualitas dan hasil panen bawang dayak ini bisa lebih optimal.
Menariknya, budidaya bawang dayak tidak perlu dialirkan air setiap hari ataupun menggunakan pestisida. Pupuk yang dibutuhkan juga berupa pupuk alami sehingga Anda yang ingin membudidayakan tumbuhan ini tidak perlu mengeluarkan modal yang banyak. Untuk lebih jelasnya, berikut ini ialah tahapan dalam membudidayakan tumbuhan bawang dayak.
1. Siapkan keperluan menanam
Tahapan dalam budidaya bawang dayak yang pertama ialah mempersiapkan semua keperluan menanaman. Mulai dari bibit bawang dayak, pupuk sangkar yang sudah dicampur sekam arang padi, dan lahan .
Untuk permulaan, Anda bisa menanam umbi bawang dayak kurang lebih 15 umbi. Cobalah untuk membudidayakan tumbuhan ini sedikit terlebih dahulu. Jika berhasil, Anda bisa menambahkan jumlah tanamannya.
Selanjutnya, siapkan pupuk sangkar yang dicampur arang padi atau sisa-sisa pembakaran dari daun kering. Apabila Anda ingin membudidayakan tumbuhan bawang dayak di pot, maka perbandingan antara media tanah dengan pupuk dan sekam ialah 1:1:0,5. Langkah yang harus dilakukan selanjutnya ialah menyiapkan lahan, bisa di tanah atau menggunakan pot tergantung dari ketersediaan lahan di daerah Anda.
2. Persiapan Lahan
Mempersiapkan lahan tanam dengan baik ialah salah satu faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya. Lakukan penyuburan tanah dengan cara melaksanakan penggemburan tanah, pemupukan dasar, menjaga derajat keasaaman tanah , serta melaksanakan pencucian lahan dari tanam yang mengganggu , selanjutnya buatlah bedengan biar gampang melaksanakan perawatan.
Tahapan selanjutnya ialah mencangkul tanah sebagai daerah penanaman. Buatlah bedengan memanjang dengan lebar kurang lebih 1 meter dan tinggi sekitar 20 cm. Untuk setiap bedengan diberi jarak 15 cm sebagai jalan masuk air. Hal ini penting biar sewaktu hujan air tidak menggenangi bedengan daerah bawang dayak tumbuh. sehingga mencegah kebusukan umbi tumbuhan ini.
Untuk permulaan, sebaiknya bawang dayak ditanam dipersemaian dulu.. Dengan begitu, bawang dayak akan lebih cepat dan gampang tumbuh. Persemaian bisa dibuatkan lahan tersendiri atau ditanam dalam pot/polibag. Jangan lupa dengan diberi naungan di atasnya biar kelembaban persemaian selalu terjaga. Setelah bibit sudah tumbuh tunas atau daun gres dipindahkan ke lahan yang sebenarnya.
Jarak tanam yang cantik ialah 20 hingga dengan 30 cm. Agar budidaya bawang dayak berhasil, Anda hanya boleh menanam satu buah umbi bawang dayak pada satu lubang. Hal ini dilakukan biar ketika bawang dayak tumbuh, antar tumbuhan tidak akan saling berdesakan satu sama lain. Dengan begitu, tumbuhan bisa tumbuh dengan maksimal.
2. Penanaman bibit
Untuk mendapat hasil yang memuaskan, maka pilihlah bibit yang berkualitas. Bibit yang telah didapatkan selanjutnya disemaikan terlebih dahulu. Persemaian bibit tersebut dilakukan hingga 1 bulan sesudah itu bibit sanggup diopindah tanamkan ke lahan tanam.
Pada bedengan yang telah dipersiapkan sebelumnya, buatlah lubang tanam dengan ukuran menyesuaikan dengan ukuran media tanam. Setelah lubang tanam selesai dibentuk kemudian isi dengan air secukupnya biar tanah tetap lembab.
Tahapan selanjutnya ialah menanam satu persatu umbi tumbuhan bawang dayak pada lubang tanah yang sudah di siapkan tadi. Setelah umbi bawang dayak masuk ke dalam lubang, Anda timbun lubang dengan tanah hasil galian sebelumnya. Masukkan bibit kedalam lubang tanam kemudian timbun kembali hingga menutupi pangkal batang. Pasalnya tanah (top soil) atau penggalan atas tersebut mengandung banyak unsur hara yang baik untuk tanaman. Perlu diingat bahwa bawang dayak ialah tumbuhan yang tidak perlu disiram terlalu banyak. Jika diberi air berlebih, hal ini justru bisa mengakibatkan tumbuhan bawang dayak membusuk dan tidak bisa dipanen.
3. Perawatan/ pemeliharaan tumbuhan bawang dayak
Penyiraman bawang dayak dilakukan secara teratur sebanyak 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari terutama pada awal tanam dan menjelang panen.
Pupuk digunakan dalam tata cara tanam bawang dayak dalam rangka meningkatkan kesuburan tanah yang akan digunakan untuk menanam umbi bawang dayak. Dengan pertolongan pupuk ini, bawang dayak bisa tumbuh secara optimal dan mempunyai produksi yang melimpah. Harus diingat bahwa pupuk yang digunakan ialah pupuk organik. Hal ini dimaksudkan biar bawang dayak tidak terkotori dengan bahan-bahan kimia.
Selain menggunakan pupuk organik, Anda juga bisa menciptakan pupuk kompos sendiri menggunakan sisa-sisa daun kering atau kotoran binatang yang sudah didekomposisi. Dalam membudidayakan tumbuhan bawang dayak, Anda tidak memerlukan banyak pupuk. Cukup berikan sedikit, maka bawang dayak bisa tumbuh secara optimal.
Dalam proses budidaya bawang dayak, Anda tidak memerlukan pestisida alasannya ialah bawang dayak termasuk tumbuhan yang tahan terhadap banyak sekali macam hama dan penyakit. Hanya saja, Anda harus lebih waspada ketika isu terkini hujan alasannya ialah umbi bawang dayak bisa terkena jamur. Pasalnya kondisi tanah yang lembab akan menciptakan jamur lebih cepat berkembang biak.
Sedangkan di isu terkini kemarau, risiko bawang dayak terkena jamur bisa dikatakan tidak ada. Oleh alasannya ialah itu, sangat dianjurkan untuk menanam bawang dayak ketika isu terkini kemarau.
Lakukan penyiangan pada gulma atau tumbuhan pengganggu lainnya biar pertumbuhan bawang dayak tidak terganggu. Penyiangan ini sanggup dilakukan secara rutin.
Lakukan pemangkasan tajuk dengan cara membuang cabang negatif dan tersier untuk memeperbaiki sirkulasi udara dan juga mengurangi serangan hama.
Cara Panen Bawang Dayak
Setelah mengetahui tahapan dalam budidaya bawang dayak, hal selanjutnya yang harus Anda ketahui ialah masa panen. Sekedar informasi, masa panen bawang dayak paling ideal ialah ketika berumur 5 hingga dengan 6 bulan. Karena pada umur tersebut, kadar senyawa aktif yang ada di dalam bawang dayak sedang optimal-optimalnya. Dengan begitu, khasiatnya juga akan lebih ampuh.
Masa panen bawang dayak yaitu setelah tumbuhan berbunga. Bawang dayak ini sanggup menghasilkan umbi seberat 300 gram per bartang tumbuhan namun hal tersebut tergantung pada perawatan yang dilakukan.
Di pasaran sendiri, harga bawang dayak masih terbilang mahal yaitu sekitar Rp 100 ribuan per kilogramnya. Jika sudah dikemas dan dijual di swalayan besar, harga bawang dayak ini bisa mencapai Rp 125 ribu per 250 gram.
Demikian informasi lengkap wacana kandungan, khasiat, cara konsumsi dan cara budidaya bawang dayak. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Jika ingin memperdalam wacana budidaya tumbuhan sebaiknya anda membaca dulu BUKU BERTANI ANTI GAGAL yang ditulis oleh Maspary Gerbang Pertanian.
Sukses Petani Indonesia !!!
Maspary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar