Selasa, 20 Maret 2018

Cara Stek Jambu Air Yang Benar

Bibit jambu air dipasaran harganya tergolong masih mahal, jika sudah hingga pengecer hingga Rp.35.000 rupiah tergantung jenis jambu dan besarnya bibit. Mungkin lantaran teknologi untuk membuatkan bibit jambu air ketika ini kebanyakan melalui cangkok. Pada kesempatan kali ini maspary di akan membagikan teknologi cara stek jambu air yang benar. Dengan stek bibit jambu air akan diperoleh dengan biaya lebih murah dan cara lebih mudah.

Buah jambu air populer di Indonesia, lantaran memiliki cita-rasa yang sangat manis, renyah dan menyegarkan. Agar mutu buah jambu air tetap tinggi, maka dalam budidayanya harus dilakukan pemangkasan cabang paling tidak setahun sekali. Hingga ketika ini limbah pangkasan tersebut belum dimanfaatkan atau hanya dibuang sebagai sampah. Sejalan dengan perkembangan informasi, maka limbah pangkasan ini sanggup ditingkatkan manfaatnya, yaitu untuk memproduksi benih jambu air melalui stek cabang.

Kenapa harus stek  bukan cangkok saja ? Karena stek biayanya lebih murah dan cepat menghasilkan bibit dalam jumlah banyak. Karena cabang atau ranting jambu air yang akan dibuat stek merupakan limbah pemangkasan jambu air. Selain itu bibit stek juga lebih cepat memproduksinya.

Pembuatan bibit jambu air dari cangkok memang lebih gampang daripada stek. Karena pembuatan bibit dari stek harus memperhatikan beberapa faktor alam untuk keberhasilannya. Sebagai pola tempat stek harus disungkup semoga tidak terlalu panas dan kelembaban sanggup terjaga. Media tanah stek juga harus gembur dan mengandung hara yang lengkap dan cukup. Selain itu pembuatan bibit lewat stek juga harus hati-hati terhadap penularan penyakit melalui luka bekas potongan cabang atau ranting tersebut.

Untuk mendapat warna merah buah jambu air, maka dalam budidayanya terdapat satu aktivitas yang harus dilakukan paling tidak setahun sekali, yaitu memangkas cabang sekunder, tersier, serta pengurangan jumlah daun, semoga sinar matahari sanggup masuk ke dalam kanopi pohon jambu dan menyinari buah jambu air yang sedang berkembang.  Hal ini dibutuhkan lantaran sinar matahari sangat berperan dalam membentuk antosianin pada kulit buah jambu air yang selanjutnya memunculkan warna merah. Hal ini disebabkan lantaran warna merah pada kulit buah dibuat oleh antosianin.

Dalam pelaksanaan pemangkasan cabang dan pengurangan daun tersebut, setiap kali pemangkasan sanggup dihasilkan brangkasan berair yang terdiri atas cabang sekunder, tersier, serta daun yang jumlahnya cukup banyak. Untuk pohon jambu air yang berumur sekitar 10 tahun sanggup dihasilkan brangkasan berair seberat kurang lebih 90 kg/pohon. Dari brangkasan tersebut sanggup dihasilkan stek cabang yang terdiri dari cabang sekunder dan tersier (dengan panjang stek 25 cm) sebanyak kurang lebih 450 stek/pohon. Hingga ketika ini daun limbah pangkasan cabang hanya dimanfaatkan untuk pakan ternak, sedangkan cabang pangkasan hanya dimanfaatkan sebagai kayu bakar. 

Limbah pangkasan cabang jambu air sanggup ditingkatkan manfaatnya, yaitu sanggup dibuat benih melalui stek, sehingga penyediaan benih jambu air sanggup dilakukan setiap saat. Stek dari semua pecahan cabang hasil pemangkasan jambu Air yang terdiri atas ujung cabang tersier yang masih hijau hingga cabang sekunder sanggup dipergunakan untuk benih, lantaran semua pecahan cabang tersebut sanggup berakar dan bertunas hingga mencapai jumlah 78,6%. Dengan demikian, maka tempat pusat produksi jambu air di samping sanggup menjadi pemasok buah, juga sekaligus sanggup menjadi pemasok benih jambu air. 


STEK JAMBU AIR



Keuntungan Pebanyakan Jambu Air Dengan Stek

Benih jambu air asal stek memiliki beberapa laba antara lain :
  1. Sifat dan pertumbuhan pertanaman di lapangan seragam dan sesuai dengan sifat induknya 
  2. Benih sanggup tersedia dan sepanjang tahun dalam jumlah banyak (massal) dan dalam waktu yang singkat 
  3. Biaya pembuatan benih sanggup ditekan lantaran materi stek berasal dari limbah pemangkasan.


Prosedur Pembuatan Benih Melalui Stek
Prosedur pembuatan benih jambu air melalui stek cabang yaitu sebagai berikut:  
  1. Pontong limbah pangkas jambu air menjadi stek 
  2. Panjang stek kurang lebih 25 cm terdiri atas 3–4 mata tunas 
  3. Bagian ujung stek dipotong miring kemudian dicelupkan ke dalam parafin mendidih untuk menghindari genangan air pada pecahan atas stek dan untuk menekan laju penguapan stek, sedangkan pecahan bawah stek dipotong mendatar

Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT)

Untuk mempercepat pertumbuhan akar dan untuk memperbesar keberhasilan stek maka perlu diberikan ZPT perangsang akar sebagai berikut :
  1. Untuk merangsang tumbuhnya akar stek jambu Air, pecahan pangkal stek perlu diberi ZPT berupa Rootone F atau larutan IBA 500 ppm 
  2. Rootone F dibuat pasta, selanjutnya pecahan pangkal stek dicelupkan ke dalam pasta sedalam 2 cm kemudian stek dibalik (pangkal di atas) selama 10 menit semoga Rootone F meresap ke dalam jaringan stek 
  3. Apabila ZPT memakai larutan IBA, dilakukan dengan cara merendam pangkal stek ke dalam larutan IBA selama 2 jam. Bagian stek yang tercelup kurang lebih 2 cm 
  4. Cara menciptakan larutan IBA 500 ppm, sebagai berikut: 
  • IBA ditimbang sebanyak 500 mg, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik kecil atau tabung reaksi
  • Ke dalam kantong plastik atau tabung reaksi diteteskan alkohol 70% sebanyak 10–15 tetes, kemudian kantong plastik diremas-remas atau diaduk-aduk semoga IBA larut
  • Siapkan ember dan isikan akuades sebanyak 1l
  • Ke dalam kantong plastik atau tabung reaksi diisikan akuades yang berasal dari ember ± 10 ml semoga larutan IBA merata
  • Larutan dalam kantong plastik atau dalam tabung reaksi dituangkan ke dalam ember yang berisi akuades
  • Kantong plastik atau tabung reaksi dibilas ke dalam larutan ember semoga sisa-sisa larutan sanggup tuntas masuk ke dalam bejana
  • Larutan dalam ember diaduk hingga merata, hingga diperoleh larutan IBA dengan konsentrasi 500 ppm sebanyak 1l
  • Untuk merangsang keluarnya tunas, pecahan atas stek perlu disemprot dengan ZPT berupa larutan GA3 dengan konsentrasi 100 ppm. Penyemprotan dilakukan sebelum stek disemaikan. GA3 bermanfaat untuk merangsang pembelahan sel tertutup tumbuhan menyerupai mata tunas
  • Prosedur pembuatan larutan GA3 dengan konsentrasi 100 ppm sama dengan mekanisme pembuatan larutan IBA. Perbedaannya yaitu materi yang dipakai dalam pembuatan larutan GA3 100 ppm yaitu GA3 seberat 100 mg.

Penyemaian Stek
  1. Setelah aplikasi ZPT, selanjutnya stek disemaikan pada media pasir yang telah disiapkan, dengan kedalaman satu mata (5 cm) terbenam 
  2. Setiap polibag diisi semaian sebanyak 5–10 stek. 
  • Polibag diatur di atas rak besi/rak kayu beralaskan kawat harmonika dengan ketinggian rak kurang lebih 1 m dari permukaan tanah
  • Cara menyemaikan stek yaitu dibuat lubang dengan tugal bilah bambu dengan kedalaman 5 cm, kemudian pangkal stek dimasukkan ke dalam lubang, selanjutnya pasir sekitar pangkal stek ditekan agar menjadi lebih padat
  • Kemudian media disiram dengan air bersih. Untuk menjaga kelembaban media, maka penyiraman dilakukan 2 hari sekali sebanyak 1 gelas/polibag
  • Untuk menjaga kelembaban stek, stek disemprot dengan air higienis sehari sekali sekitar pukul 08:00 hingga stek bertunas dan berakar
  • Untuk mengurangi intensitas sinar matahari, semaian ditempatkan di bawah naungan paranet 50%.

Perawatan Semaian
  1. Dua ahad sehabis stek disemai, stek telah bertunas, namun sebagian besar stek tersebut belum berakar 
  2. Untuk mensuplai hara bagi stek yang belum berakar, perlu dilakukan penyemprotan pupuk daun menyerupai Gandasil D 1–1,5 g/l atau RG-02 1–1,5 g/l dilakukan seminggu sekali hingga ketika transplanting 
  3. Penyiraman dilakukan secara rutin 2 hari sekali (sesuai keadaan).

Perawatan Benih 
  1. Delapan puluh lima hari sehabis stek disemai, sebagian besar dari stek yang disemai mulai dari pucuk yang masih hijau, cabang tersier, maupun cabang sekunder telah berakar dan bertunas 
  2. Pada ketika menyerupai itu stek harus segera dipindah (di-transplanting) ke dalam media polibag yang berisi adonan tanah, pasir, dan pupuk sangkar yang telah dengan perbandingan 1:1:1 
  3. Stek yang gres dipindah diberi naungan paranet 50% 
  4. Beberapa perlakuan benih yang harus dilakukan semoga stek sanggup tumbuh baik meliputi
  • pemupukan dengan pupuk NPK yang dilarutkan (5 g/l) diberikan seminggu sekali sebanyak 200 ml larutan/polibag 
  • penyiraman memakai gembor dilakukan 2 hari sekali
  • Dua bulan sehabis transplanting, benih sudah sanggup ditanam di lapangan.

Pembuatan stek jambu air tidaklah semudah cangkok jambu air lantaran harus berpengalaman dan keberhasilannya tergantung jam terbang berapa kali melaksanakan stek jambu air. Namun bukan berarti kita dihentikan mencoba, justru ini harus menjadi tantangan bagi kita untuk sanggup menciptakan bibit jambu air dari stek.

Demikian artikel dari maspary tentang cara terbaru stek jambu air yang benar, semoga sanggup bermanfaat bagi kita semua baik dunia maupun akherat. Mudah-mudahan dengan cara stek ini akan menambah kejayaan beberapa jambu air unggul khas indonesia.



Sukses Petani Indonesia !!
  

             Maspary

Tidak ada komentar:

Posting Komentar