Cacing Laut
cacing maritim memainkan tugas penting dalam pengembangan dan keberlanjutan ekosistem pelanet berair . Ribuan sepesies yang diketahui , komunitas ilmuan terus menemukan cacing gres dan sikap cacing yang sebelumnya tidak tercatat.
Peran cacing laut
Hubungan antara cacing maritim dan habitatnya yaitu simbiotik sanggup berupa sebagai benalu , saling menguntungkan dan juga tidak saling menguntungkan dan tidak merugikan . Misal saja pada simbiotik mutualisme(menguntungkan) Terumbu karang tumbuh subur dari kebiasaan atau acara cacing tanah menyerupai makan , Reprduksi , dan ekskresi . Sementara cacing maritim menopang dirinya pada partikulat trumbu karang. Tidak semua cacing maritim hidup di lautan , namun berada dikolam pasang surut atau air payau di dataran rendah . Dimana cacing maritim mengubur diri di sediemen. Dan melaksanakan aktiitas oksidasi air yang bermanfaat bagi tumbuhan dan pertumuhan alga. Kontribusi ekologi utama cacing maritim yaitu sebagai masakan bagi binatang air di rantai masakan lebih lanjut.
Kebutuhan hidup cacing laut
Kebutuhan Makanan atau Nutrisi Cacing maritim didapat dari dasar rantai masakan , dan banyak binatang maritim secara tak eksklusif member masakan mereka . dalam kiprahnya simbiotik sebagai benalu cacing maritim bahkan dikatakan sebagai predator yang berhasil memakan ikan ,siput , krustasea dan kerang mereka sanggup menangkap siput atau bivalvia dengan membungkus badan mereka disekitar korban mereka dan menyuntikannya dengan enzim pencernaan. simbiotik kemonsalisme , Cacing maritim berperan dalam mengurai hewan-hewan besar yang mati . Disamping itu acara ekskresi dengan mengeluarkan kotoran sebagai nutrisi sebagai kompos untuk mikroorganisme basil dan tumbuhan disekitarnya.
Potensial cacing maritim dalam dunia maritim sering sekali dipakai sebagai tolak ukur mengenai kehidupan bawah maritim , menyerupai polutan air , deteksi basil bahkan pada tingkat ukuran cadangan maritim , kontaminan maritim atau tingkat keusakan system bawah maritim contohnya sanggup dilihat dari jumlah caing maritim dalam lingkungan area perairan tersebut .
Reproduksi cacing laut
Memiliki jenis kelamin dan organ intim yang berbeda . tier gonad (kelenjar seks atau kelenjer Reproduksi cacing maritim menghasilkan spera atau telur . sesudah telur siap , terusan gonad terbentuk namun dihilangkan dengan absorpsi sesudah reproduksi . mereka munul dalam tahap larva , berbentuk pring kecil kemudian berbaur dengan plankton maritim terapung lainnya. Plankton merupakan penyumbang dasar nutrisi kepada sejumlah besar penghuni maritim . bila larva berhasil bertahan di maritim terbuka , cacing mini berkembang dalam lipatan menyerupai kantung mengembang . sesudah cacing terbentuk sepenuhnya cacing maritim memakan jalan keluar dari kantung dan jatuh kedasar maritim , dimana ia memula eko-siklus lagi . kantong telur bisanya lebih banyak dimakan daripada bertahan hidup ( seleksi alam).
Cacing maritim yang sanggup dikonsumsi
Dari banyaknya spesies aing maritim yang ditemukannya umumnya tidak semua sanggup dikonsumsi . salah satu yang umumnya dikenal diindonesia yaitu cacing palolo (eunice fucata) . Cacing palolo tergolong anelida , family Eunicidae. Siklus dan prilaku cacing palolo meiliki system reproduksi yang unik yaitu seksual dan aseksual . Perilaku kawain cacing pololo biasanya akan muncul ke permukaan maritim hanya 2 – 3 dalam setahun , cacing pololo jantan berwarna merah kecoklatan sedangkan yang betina berwarna biru kehijauan . umumnya kondisi sanggup menjadi alasan dan waktu yang sempurna untuk bagi cacing pololo untuk muncul diatas permukaan maritim atau menepi diperairan maritim dangkal , di Provinsi NTB pulau Lombok tepatnya dipantai selatan menyerupai pantai (kuta , seger ,dll) muncul pada bulan februari - maret .
Tradisi Bau nyale Lombok ( Tradisi menangkap cacing laut)
Di Lombok terdapat tradisi menangkap cacing maritim yang disebut (Bau Nyale) , kata anyir nyale merujuk pada acara banyak orang yang menangkap cacing maritim .
Bau artinya menangkap ,
Nyale yaitu penamaan cacing maritim suku sasak .
Jika ditelusuri lebih dalam wacana historyi “ Bau – Nyale” . kata nyale ternyata berasal dari nama seorang putri dalam mitologi sasak kuno . Tradisi budaya nyale diakui keberadaanya sebagai salah satu vestival nasional tahunan , dan bahkan menjadi alasan wisatawan berkunjung ke-pulau Lombok . Pesta anyir – nyale tersebut biasanya dimulai dari pergelaran budbahasa dan budaya sesuai kepercayaan yang pernah terjadi dalam dongeng putri nyale , yang kemudian menjadi suatu keharusan (syarat ) sebelum hari H pengankapan nyale (cacing laut) .
Penyelanggara vestival anyir nyale , dibuat seara khusus merupakan belum dewasa suku sasak orisinil . Namun yang sering menjadi hambatan yaitu wacana prediksi munculnya cacing maritim tersebut kepermukaan yang berkisar antra bula februari sampai bulan meret . beberapa metode untuk memprediksi secara pengalaman contoh bekerjasama dengan bulan pernama yaitu , 5 hari sesudah bulan purnama namun tidak selalu akurat . Beberapa hal yang sedang dikaji ketika ini dari beberpa sumber untuk dibuatkan penanggalan atau kalender khsusu “bau-Nyale” sampai beberapa tahun kedepan.
Baca dongeng putri nyale yang menjadi latar belakang tradisi budaya (vestial ) anyir nyale , disini
Mitologi dongeng "Putri Nyale " Jelmaan putri Mandalike
0 Response to "Cacing Maritim | Siklus Hidup , Tugas , Reproduksi Dan Jenis Yang Sanggup Dimakan"