Demikian juga dengan tanah, sebagian besar tanah kita sedang menderita sakit. Kenapa tanah kita dikatakan sakit ?
Inilah alasan maspary mengapa menyampaikan kalau tanah kita sedang sakit :
- Jika tanah kita tidak sakit tentu apabila untuk menanam niscaya akan menghasilkan tumbuhan yang sehat walaupun tanpa penggunaan materi kimia
- Jika tanah kita tidak sakit niscaya akan menghasilkan tumbuhan yang bisa berproduksi maksimal
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tumbuhan yang mengalami busuk pangkal batang apabila ditanam di tanah tersebut
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tumbuhan yang layu lantaran terekena serangan jamur dan bakteri
- Jika tanah kita tidak sakit niscaya tidak ada istilah tanah masam
- Jika tanah kita tidak sakit tentu tidak ada tanah yang gampang mengering kalau kekurangan air
Kenapa tanah kita bisa sakit maspary ?
- Karena kita telah mengeksploitasi unsur hara secara terus-menerus (menanam terus-menerus) sehingga kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah menjadi rendah
- Kita telah mengurasi materi organik secara terus-menerus (tanpa mengembalikan sisa tumbuhan ke dalam tanah ) sehingga kandungan materi organik dalam tanah menjadi rendah
- Rendahnya kandungan materi organik tanah akan menyebabkan KTK tanah rendah dan daya simpan air tanah menjadi rendah
- Rendahnya materi organik juga menyebabkan kehidupan mikroorganisme yang menguntungkan tumbuhan menjadi lemah lantaran kekurangan energi atau makanan
- Penambahan pupuk kimia yang hiperbola justru akan membunuh mikroorganisme perakaran yang membantu pertumbuhan tumbuhan (mikroorganisme penambat N, P, K dan mikroorganisme penghasil hormon tanaman)
- Karena mikroorganisme yang menguntungkan lemah maka tanah kita menjadi banyak dihuni oleh mikroorganisme (jamur dan bakteri) yang merugikan tanaman
- Tanah kita sudah banyak kehilangan mikroorganisme (jamur dan bakteri) yang menguntungkan tumbuhan sehingga tidak ada yang untuk melawan mikroorganisnme jahat
- Tanah kita sudah banyak kehilangan pengurai / dekomposer yang menguntungkan tumbuhan tetapi justru yang berkembang yaitu pembusuk materi organik sehingga bisa menjadi penyebab penyakit tanaman.
- Tanah kita sudah terjadi pencemaran oleh logam berat dan materi kimia
Lalu bagaimana solusinya maspary ?
- Jangan membuang atau memindahkan sisa tumbuhan keluar dari lahan
- Tambahkan materi organik/ pupuk organik setiap animo tanam
- Tambahkan kapur untuk menetralkan pH tanah
- Berikan pupuk anorganik secukupnya saja untuk mensuplay kebutuhan unsur NPK dalam tanah
- Tambahkan agensia hayati perombak materi organik atau biasa disebut sebagai dekomposer
- Tambahkan agensia hayati yang bisa melawan penyebab penyakit perakaran/ penyakit layu atau disebut dengan pestisida hayati
- Tambahkan agensia hayati penyubur tumbuhan (penambat unsur hara dan agensia hayati penghasil hormon tanaman) atau biasa disebut sebagai pupuk hayati
Agensia hayati apa yang bisa berfungsi ketiganya, sebagai dekomposer, sebagai pestisida hayati dan sebagai pupuk hayati ?
Untuk menentukan agensia hayati dipasaran memang agak sulit lantaran memang begitu banyak dijual di pasaran dengan banyak sekali brand dan harga. Ada yang berbentuk tepung/ padat ada yang berbentuk cair. Karena ilmu selalu berkembang dan pendapat para jago mikrobiologi tanah tanah juga sifatnya belum mutlak maka banyak sekali pendapat ihwal agensia hayati ini juga sangat luas.
Pada prinsipnya berdasarkan maspary untuk menentukan agensia hayati yang terpenting yaitu kandungannya.
- Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan mengandung mikroorganisme golongan kuman dan golongan jamur.
- Usahakan agensia hayati yang akan kita gunakan terdiri dari banyak sekali jenis mikroorganisme (bukan single) tapi sifatnya yang saling sinergis bukan saling membunuh
- Pilih agensia hayati yang gampang pengaplikasiannya
- Pilih agensia hayati yang pembuatanya standar pabrik sehingga sangat minim terjadi kontaminasi atau kemasukan mikroorganisme lain yang merugikan, lantaran kalau kita pilih sembarang agensia hayati justru tanpa kita sadari terkadang kita memasukkan mikroorganisme jahat (kontaminan) pada tanah kita.
Bakteri :
- Azotobacter sp : 63,20 x 109 cfu/ ml
- Bacillus sp : 22,52 x 109 cfu/ ml
- Streptomyces sp : 30,68 x 109 cfu/ ml
Jamur :
- Aspergillus sp : 6,30 x 108 cfu/ ml
- Saccharomyces sp : 28,04 x 109 cfu/ ml
- Trichoderma sp : 0,27 x 108 cfu/ ml
Gambar : Dekomposer, pupuk dan pestisida biologis beka
Maspary tidak akan menjelaskan fungsi dari satu persatu mikroorganisme kandungan beka tersebut lantaran maspary telah menulisnya pada beberapa postingan yang telah lalu. Kalau ingin mengulang membaca silahkan buka kembali artikel maspary yang berjudul Trichoderma sebagai dekomposer pupuk biologis dan PGPR mikroorganisme pengendali layu dan penyubur tanaman. Kaprikornus intinya Beka itu merupakan penggabungan jamur dan kuman yang berfungsi sebagai dekomposer/ pengurai materi organik, sebagai pupuk biologis/ pupuk hayati dan pengendali penyakit perakaran/ layu yang disebabkan oleh jamur dan bakteri.Dekomposer beka memiliki banyak sekali macam kegunaan pada acara perjuangan tani kita. Cara penggunaan dekomposer beka sangat mudah, tinggal kita larutkan 5 ml beka pada 1 liter air (1 botol beka untuk 200 liter air) kemudian bisa kita dipakai untuk banyak sekali macam fungsi antara lain :
- Mengatasi asem-asemen pada tanah sawah dan memudahkan dalam pengolahan sawah (luku dan garu). Semprotkan Beka bersamaan dengan dikala luku, maksudnya penyemprotan dilakukan sesaat sebelum tanah kita diluku sehingga beka akan cepat menguraikan sisa-sisa jerami disawah kita yang sesungguhnya merupakan penyebab tanam asem-asemen. Setelah paling cepat satu ahad gres kita garu. Biasanya sesudah satu ahad jerami sudah hancur kalau kita pegang.
- Mengendalikan penyakit layu pada tumbuhan cabe, tomat, terong, kemangi, pepaya dan lainnya. Dengan cara dikocorkan pada lubang tanam sesaat sebelum tanam dan disemprotkan atau dikocorkan pupuk organik yang akan kita gunakan sebagai pupuk dasar.
- Sebagai penyubur pertumbuhan tumbuhan melalui penambatan NPK ditanah dan pembentukan hormon tumbuhan (auksin, giberellin dan sitokinin) di ujung perakaran.
- Menghilangkan bacin kotoran ternak kita (ayam dan sapi), dengan cara menyemprotkannya pada sangkar dan tumpukan kotoran ternak kita. Biasanya sesudah 24 jam kotoran sudah tidak bacin lagi.
- Sebagai pengompos jerami. Caranya sangat mudah, jerami yang masih lembap kita tumpuk setinggi minimal 1 meter. Setiap ketinggian 30 cm kita kocor dengan larutan beka. Jika memungkinkan tumpukan jerami tersebut kita tutup dengan terpal atau dedaunan untuk mengurangi sengatan terik matahari. Setelah 15 hari biasanya Jerami sudah hancur dan sudah bisa kita gunakan sebagai pupuk organik atau kita gunakan sebagai pakan sapi.
- Sebagai dekomposer pengurai materi organik dalam pembuatan pupuk kompos/ pupuk organik. Caranya sangat gampang dengan cara kita siramkan pada materi organik/ pupuk kandang/ materi pupuk organik kemudian kita diamkan beberapa hari. Pupuk atau materi organik yang sudah kita aplikasi dengan beka juga sudah mengandung banyak sekali mikroorganisme menyerupai yang terkandung dalam beka. 1 liter beka bisa untuk pembuatan pupuk sebanyak 2 ton.
- Untuk pembuatan silase (pakan ternak awetan). Bahan pakan ternak kita siram larutan beka kemudian kita simpan dengan cara tertutup. Bahan pakan tersebut bisa kita simpan dulu untuk beberapa lama.
- Sebagai minuman kesehatan ternak. Informasi dari petugas beka bahwa beka juga kondusif kalau kita berikan sebagai minuman ternak. Kandungan mineral, vitanim dan mikroorganisme tersebut akan menyehatkan ternak sapi, kambing dan ayam kita. Setelah diberikan beka ternak akan lebih nafsu makan, lebih gemuk dan lebih sehat. Selain itu kotoran juga tidak bau.
- Pengalaman dilapangan memperlihatkan bahwa dekomposer beka merupakan pengurai materi organik yang bekerja sangat cepat, kayaknya untuk dikala ini masih paling cepat diantara dekomposer yang lain. Terbukti dalam waktu 24 jam sesudah aplikasi larutan beka kotoran ayam dan sapi sudah tidak bacin lagi. Oleh lantaran itu beka juga bisa kita gunakan sebagai penurun volume spitank, biar volume tandon kotoran kita bisa susut dan tidak bacin lantaran terurai oleh beka.
- Kompos atau pupuk organik yang dihasilkan memakai beka sudah kaya akan mikroorganisme penambat N, pelarut P dan pelarut K. Selain itu pupuk tersebut juga bisa berfungsi sebagai biopetisida lantaran bisa mencegah layu tanaman.
Gambar : Salah satu serpihan pabrik pembuatan beka
Gambar : sistem pengendali (kontrol panel) pembuatan beka yang dibentuk secara otomatis
Bagi rekan-rekan yang membutuhkan Beka bisa sms maspary di 0896 5131 3234
Hanya Rp.75.000/ liter
Semoga artikel ihwal dekomposer beka si dokter tanah ini bisa menambah wawasan rekan-rekan Gerbang Pertanian semua. Semoga kita bisa semakin bakir dalam mengelola sumber daya alam disekitar kita.Sukses Petani Indonesia !!
Maspary
0 Response to "Beka Si Dokter Tanah"